š Kesan Dan Watak Karya Seni Rupa Dipengaruhi Oleh
MenurutCorbett dalam George Campbell pula, retorik bermaksud seni atau kemahiran memanfaatkan sesuatu wacana (Teori Balaghah Melayu, 2010:3). Tambah beliau kepercayaan dan keyakinan khalayak terhadap seseorang retor dipengaruhi oleh keupayaan retor merangsang minda khalayak dari segi pemahaman, imaginasi, kehendak dan perasaan mereka.
NovelSalina ini merupakan sebuah novel yang telah ditulis oleh pengarang yang tersohor iaitu A. Samad Said. Novel Salina ini sememangnya menceritakan tentang persoalan daripada kesan perang dunia kedua yang dirasai oleh masyarakat. Keistimewaan novel Salina ini semamangnyta sebuah novel Melayu yang paling berhasil dan tidak dapat di sangkal lagi.
1Kegiatan Belajar 2 Bentuk dan Jenis Karya Seni Rupa A. Bentuk Karya Seni Rupa Berbagai karya seni rupa di sekeliling kita, memiliki banyak macam rag Author: Ade Sasmita. 138 downloads 352 Views 693KB Size. Report. DOWNLOAD PDF. Recommend Documents. Mengindentifikasi Jenis Karya Seni Rupa .
Membahasdan mengapresiasi sebuah karya seni atau seni rupa tak lepas dari dua hal penting, yaitu unsur seni rupa dan prinsip dasar seni rupa. Kesan yang timbul oleh pantulan cahaya pada mata disebut warna. Warna dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu: serta karakteristik seorang desainer yang dipengaruhi prinsip-prinsip moral (adat
Temayang digunakan pada suatu karya seni pada masa ini antara lain tema agama, mitologi, legenda, dan cerita sejarah. Contohnya lukisan Bali klasik yang berisi cerita Ramayana dan mahabhrata.Gaya yang dipakai pada pahatan dinding candi zaman majapahit adalah wayang dengan komposisi mendatar yang padat sarat dengan stilasi.Gaya wayang ini menunjukan tanda persamaan dengan dalam stilasi bentuk
4Sebutkan salah satu bentuk seni rupa yang berkembang di Negara kita dan dipengaruhi oleh agama Islam yakni .. a.lukisan pada dinding gua b.kaligrafi Jenis karya seni rupa tiga dimensi yang dipamerkan terdiri atas a. lukisan, poster dan sketsa b. patung, keramik, dan kriya Tokoh antagonis harus memiliki watak yang kuat dan
CMemberi kesan statik pada rupa 4. Karya seni yang mewujudkan irama dan B Menonjolkan watak utama C Memaparkan prinsip kepelbagaian D Meninggalkan kesan aksi yang pereka dan pandai kraf dipengaruhi oleh faktor pengalaman, dalam menghasilkan sesuatu karya. pendidikan, perkembangan semasa dan
Mengidentifikasidan meng apresiasi karya seni rupa 3 dimensi ini merupakan salah satu tugas sekolah yang mungkin banyak dicari para siswa, terutama siswa setingkat sma. Seni kerajinan meliputi seni tekstil (batik, tenun, dan songket), seni anyam. Contoh Gambar Seni Rupa 3 Dimensi Contoh Resource Seni rupa daerah dapat berupa seni kerajinan, seni lukis, dan seni
Karyaseni rupa daerah dipengaruhi oleh corak seni tradisional. duka, dan marah. Selain itu, karya seni juga sebagai media mengekspresikan cita-cita, pandangan hidup, watak, bentuk, corak bahan, dan juga teknik. 2. Fungsi sosial ⢠Sebagai media pendidikan ⢠Sebagai media hiburan (refreshing) Kesan ini diciptakan dengan mengolah
eXVqNB5. Kesan Yang Ditimbulkan Oleh Pantulan Cahaya Pada Mata Dinamakan ā Dalam seni, warna mengacu pada efek yang dihasilkan oleh pantulan cahaya dari mata. Cat dibuat dari pigmen atau pewarna, dan warna adalah salah satu elemen utama seni rupa. Definisi lain mendefinisikan konsep warna sebagai spektrum tertentu dari cahaya sempurna putih terang. Identitas suatu warna ditentukan oleh panjang gelombang cahaya Wikipedia. Kesan Yang Ditimbulkan Oleh Pantulan Cahaya Pada Mata DinamakanUnsur Unsur Seni RupaOffice Interior Design Disusun Olehdwi Retno SaUnsur Seni RupaFaktor Yang Mempengaruhi Harga Berlian Asli Semua. Warna Primer berarti warna primer atau warna pertama yang tidak tercampur dengan warna lain. Warna-warna ini digunakan sebagai campuran dasar untuk membuat warna lain. Warna yang tergolong warna primer adalah merah, kuning, dan biru. Unsur Unsur Seni Rupa B. Warna sekunder, yaitu jenis warna yang dihasilkan dengan menggabungkan dua jenis warna primer. Warna yang termasuk dalam warna sekunder adalah ungu, hijau, dan jingga. C. Warna tersier menengah adalah warna pada roda warna yang berada di antara warna primer dan sekunder. Warna yang termasuk dalam kelompok warna antara adalah jingga kemerahan oranye kemerahan, kuning tua kuning-oranye, hijau muda kuning-hijau, biru muda turquoise, ungu tua biru-ungu, dan ungu muda ungu-merah. . Oleh karena itu, pembahasan mengenai masalah āfenomena yang diakibatkan oleh pantulan cahaya pada mata ini dapat diajukan dengan sebutan fenomena pantulan pada mataāā, dan penelitian ini diharapkan dapat membantu menemukan jawabannya. untuk masalah ini. Baca juga artikel terkait tanya jawab menarik lainnya hanya di situs tersebut Warna adalah spektrum khusus yang ada pada cahaya sempurna putih. Identitas panjang gelombang warna cahaya tertentu. Misalnya, panjang gelombang biru adalah 460 nm. Panjang gelombang warna yang terlihat oleh mata manusia adalah 380-740 nm, dan distribusi warna adalah sebagai berikut Dalam peralatan optik, warna juga dapat mengacu pada interpretasi otak terhadap campuran tiga warna utama cahayaāmerah, hijau, dan biruāyang digabungkan dalam kombinasi tertentu. Misalnya, mencampurkan 100% merah, 0% hijau, dan 100% biru menghasilkan interpretasi magenta. Dalam seni, warna dapat merujuk pada pantulan cahaya tertentu yang dipengaruhi oleh pigmen pada permukaan suatu objek. Misalnya, mencampurkan pigmen magenta dan cyan dalam proporsi yang tepat dan memaparkannya ke cahaya putih murni menghasilkan perasaan yang mirip dengan warna merah. Dalam ilmu warna, hitam dianggap sebagai ketiadaan gelombang warna apa pun. Warna putih dianggap menunjukkan adanya semua gelombang warna dalam proporsi yang seimbang. Secara ilmiah, mereka dapat digambarkan sebagai pigmen, tetapi bukan warna. Banyaknya warna ditentukan oleh terang atau gelapnya warna. Nilai ini dipengaruhi dengan menambahkan putih atau hitam. Dalam sistem RGB, nilai ini ditentukan dengan menambahkan komponen merah, biru, dan hijau dalam kombinasi yang persis sama, meski belum tentu 100% sempurna. Secara umum, warna dibagi menjadi empat kelompok. Office Interior Design Disusun Olehdwi Retno Sa Penggunaan permainan warna banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam desain produk, desain interior, dan fashion. Permainan warna dalam desain memiliki dampak psikologis bagi pengamat dan pemakainya. Misalnya warna merah memberikan efek stimulasi, warna kuning memberikan efek luas dan cerah, warna hijau atau biru memberikan efek ruang yang sejuk dan segar, dan warna gelap memberikan efek sempit. . Permainan berwarna cerah menimbulkan kesan luas. Selain fakta bahwa warna dapat mempengaruhi pencahayaan dalam sebuah kantor, warna juga dapat mempengaruhi emosi kita dan warna juga dapat memperindah sebuah kantor. Kualitas warna dapat mempengaruhi emosi dan dapat menimbulkan rasa senang atau tidak nyaman. Menggunakan warna yang tepat untuk dinding dan peralatan di dalam ruangan dapat menciptakan rasa nyaman, dan pengoperasian yang senyap mencegah silau dari terlalu banyak cahaya. Warna tidak hanya memperindah lingkungan kerja, tetapi juga meningkatkan kondisi kerja. Jadi, manfaat penggunaan warna yang tepat tidak hanya bersifat estetis dan psikologis, tetapi juga ekonomis. Moekizat 2002. Manfaat menggunakan warna yang baik antara lain Moekijat 2002 Masih dalam penggunaan warna, ahli warna membuktikan bahwa warna dapat membantu proses penyembuhan. Beberapa budaya kuno, termasuk Mesir dan Cina, mempraktekkan chromotherapy atau penggunaan warna untuk penyembuhan. Chromotherapy adalah pengobatan tambahan yang dapat melengkapi pengobatan utama. Menurut chromotherapists, penyebab banyak penyakit dapat diidentifikasi dalam penurunan warna tertentu dalam sistem tubuh. Terapi warna, disebut juga terapi warna atau colorology, merupakan metode pengobatan alternatif dan masih digunakan sampai sekarang. Praktisi terapis yang terlatih dalam terapi warna dapat menggunakan warna dan cahaya untuk menyeimbangkan energi tubuh pada orang yang menderita kekurangan fisik, emosional, spiritual, atau mental. Terapi cahaya telah terbukti meredakan depresi berat. Makna warna adalah untuk memahami makna warna mental. Ada beberapa efek atau makna warna yang memiliki makna universal. Merah, misalnya, dikatakan hangat dan dianggap membangkitkan berbagai emosi, dari kehangatan dan kenyamanan hingga kemarahan dan permusuhan. Setiap warna memiliki arti khusus. Merah berarti ābahayaā dan biru berarti ākebebasan untuk hidupā. Namun, fungsi warna tidak berhenti sampai di situ. Penelitian telah menunjukkan bahwa otak juga merespon warna yang berbeda. Warna memiliki efek subliminal yang tidak disadari banyak orang. Psikologi mencoba mencari tahu bagaimana warna memengaruhi alam bawah sadar manusia. Berikut ini adalah makna dan sifat universal putih dan hitam untuk enam warna utama dari spektrum warna yang terlihat manusia dan aspek estetika, psikologis, fisiologis, asosiasi dan simboliknya, terutama dari sudut pandang psikologis atau kognitif. Studi warna dilakukan Sebuah studi terbaru yang diterbitkan dalam jurnal āScienceā Ravi Mehta dan Juliet Zhu, University of British Columbia, Kanada menunjukkan bahwa warna tertentu patut mendapat perhatian. Merah dan biru dianggap menghasilkan respons otak yang lebih penting daripada warna lain. Merah meningkatkan fokus otak Anda pada detail, sedangkan biru meningkatkan kreativitas. Itu tergantung pada aktivitas apa yang dilakukan individu tersebut. Misalnya, siswa dapat mengingat lebih banyak huruf ketika mereka meletakkan objek tertulis di layar merah. Merah seperti susunan batu bata. Siswa yang melihat teks di layar merah sebenarnya memiliki otak yang lebih teratur. Logikanya, struktur otak mereka akan menyerupai rumah yang dibangun dari batu bata. Berbeda dengan warna biru, diyakini bahwa orang yang melihat warna biru meningkatkan energi kreatifnya. Penelitian tentang pengaruh warna juga sedang dilakukan di bidang periklanan. Orang yang melihat iklan dengan background merah akan lebih berhati-hati. Mereka akan fokus pada apa yang harus dihindari. Di sisi lain, orang yang melihat warna biru akan lebih tertarik pada reaksi iklan kreatif. Alih-alih memuji lensa kamera yang digunakan untuk membuat iklan, Anda bisa melihat sisi kreatif dari iklan yang ditawarkan oleh pihak tur. Kami telah lama memahami bahwa merah mencegah bahaya. Merah dapat membuat orang melakukan hal-hal yang memerlukan ketelitian tinggi. Merah membantu Anda mengingat, mengoreksi bacaan, dan membaca peringatan bahaya. Sedangkan orang yang diasosiasikan dengan warna biru mencerminkan kebebasan, kedamaian, dan kreativitas. Biru dapat memotivasi orang. Sebagian besar studi warna dilakukan dengan warna merah. Misalnya, kaus olahraga lebih cocok dipakai dengan warna merah karena memancarkan aura mengintimidasi, dan olahragawan/tim yang memakai seragam merah juga mendominasi olahraga dan menang lebih banyak NewScientist, 2009. Merah juga merupakan warna yang melambangkan Hari Valentine. Pria berpikir bahwa wanita terlihat lebih emosional saat memakai warna merah daripada warna lainnya. Theo Gimbel dari Sekolah Terapi Warna Inggris dan psikolog Amerika Martin Ini telah diuji pada beberapa orang. Secara teoritis, semua warna memancarkan getaran yang berbeda, memiliki efek baik dan buruk pada tubuh manusia, bahkan dapat digunakan untuk mengubah suasana hati. Penelitian telah menunjukkan bahwa ketika seseorang memasuki ruangan biru, tekanan darahnya sedikit turun dan detak jantung serta pernapasannya melemah. Di sisi lain, di ruangan yang didominasi warna merah, tekanan darah meningkat dan detak jantung serta pernapasan meningkat. Jadi warna biru digunakan untuk mengobati insomnia, tekanan darah tinggi atau masalah kulit. Merah menyembuhkan anemia dan kebotakan, kuning menyembuhkan sembelit dan rematik. Juga, warna dapat membantu perencanaan diet. Misalnya, warna merah sangat bermanfaat untuk menurunkan berat badan. Karena lebih baik memasukkan makanan merah sebanyak mungkin ke dalam rencana diet Anda, seperti lobak, bit, dan sayuran merah lainnya. Seni bandingan merupakan salah satu penerapan akal dan budi untuk menciptakan karya yang dapat menyentuh jiwa manusia. Desain dan desain interior adalah ilmu yang digunakan untuk mempelajari dan membahas desain karya seni pada bangunan. Unsur Seni Rupa Mahasiswa memahami dan mengungkapkan jenis-jenis karya berdasarkan jenis, tema, dan nilai estetikanya. Meneliti tema karya. RUPA DASAR 3 DIMENSI, disebut juga RUPA DASAR 3 DIMENSI atau Tridimensi, memperlakukan tipe dasar sebagai bidang 3 dimensi, yaitu bentuk bidang yang dimilikinya. Materi 1 dan 2 Ciptaan dua dimensi 2D dan tiga dimensi 3D Spiritual Seni A., Ada yang pernah ke pameran Kelas X SMK PUSTEK Serpong? Seni Budaya ke-9, karya seni bab kedua. Untuk menciptakan sebuah karya seni, setiap orang yang terlibat dalam penciptaan harus memiliki ide/gagasan untuk diekspresikan. Faktor Yang Mempengaruhi Harga Berlian Asli Seni rupa dasar, fungsi dan tujuan seni rupa untuk pembagian seni rupa, jenis karya seni rupa, pengertian seni rupa dan komponen karya seni rupa datar dalam proses penciptaan seni. A- Pengertian seni rupa dan seni rupa adalah seni menciptakan sesuatu atau benda yang ingin dilihat atau didengar orang karena bentuknya yang indah. Pengertian seni menurut beberapa ahli Aristoteles, seni adalah tiruan dari alam, tetapi harus diidealkan dari alam. Seni Plato dan Rousseau adalah hasil peniruan alam dalam segala aspek. Ki Hajar Devantara adalah seni manusia praktis yang indah yang lahir dari kehidupan dan emosinya sehingga ia dapat menggetarkan emosi manusia. Seni Media Seni Membengkoknya batang tanaman yang tumbuh dapat disebabkan oleh faktor cahaya, penyakit yang ditimbulkan oleh, apa saja gejala yang ditimbulkan oleh tbc, contoh penyakit menular yang dapat ditimbulkan oleh polusi air adalah, kabinet yang dipimpin oleh presiden megawati soekarnoputri dinamakan, pantulan cahaya pada cermin cekung, pantulan cahaya pada cermin, gangguan apa yang ditimbulkan oleh batu empedu, biduran disebabkan oleh gejala yang ditimbulkan upaya pencegahan, penyakit yang ditimbulkan oleh sampah, gejala yang ditimbulkan oleh penyakit diare, komputer yang dilayani oleh server dinamakan
Adaptasi ekspresionisme di Indonesia dimulai dari seniman-seniman terkemuka tahun 1940 hingga 1960an, bersamaan dengan munculnya gaya Realisme di Seni Lukis Indonesia. Sanento Yuliman sendiri berpendapat bahwa pada masa ini terdapat dua kutub yang berdiri terpisah dalam proses pengkaryaan, mereka yang melukis dengan sumber objektif sekitar dunia dunia tempat mereka tinggal, dunia sosial, dan dunia yang nampak, mengedepankan indera dan kesan atau tanggapan dari keberadaan lingkungan yang sudah ada. Kedua, adalah kutub yang mencari visualisasi subjektif atau "dunia dalam" pelukis, watak mereka, tempramen, emosi, imajinasi dan seluruh proeses kejiwaan yang diolah dan dengan demikian mengubah kesan dan tanggapan mereka.
Oleh Muhmmad hasim 1211031251 Komang pasek mahardika 1211031232 I Gede Ari Murti 1211031226 Kelas/Semester G/V JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TERBUKA SINGARAJA 2018 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang 1 Rumusan Masalah 1 Tujuan 2 Manfaat 2 BAB II PEMBAHASAN Manfaat Belajar Seni Rupa Bagi Anak Usia SD 3 Karakteristik Seni Rupa Anak 5 Periodesasi Gambar Anak 9 BAB III PENUTUP Kesimpulan 13 Saran 13 DAFTAR PUSTAKA KATA PENGANTAR Puji syukur kami haturkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas perkenaan Beliulah, kami dapat menyelusiakan penyusunan makalah yang berjudul ākarakteristik seni rupa anak dan manfaat belajar seni rupa bagi anak usia SDā ini tepat pada waktunya. Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak, baik bantuan moril maupun material dalam bentuk bimbingan dan masukan, terkait materi pembahasan dalam makalah ini. Oleh karena itu, melalui kesempatan ini diucapkan terimakasih kepada segenap pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Penulis menyadari sepenuhnya kekurangan dan kelemahaan yang dimiliki, sehingga makalah yang disusun sudah tentu perlu disempurnakan lagi. Oleh karena itu, untuk penyempurnaan makalah ini dan penyusunan makalah selanjutnya, kritik dan saran yang bersifat konstruktif sangat diperlukan. Demikian yang dapat penulis sampaikan, semoga makalah ini barmanfaat bagi para pembaca, utamanya mahasiswa sebagai calon guru dan guru-guru yang sudah bertugas disekolah-sekolah sehingga dapat mengembangkan proses pembelajaran yang efektif. Singaraja, April 2018 Penulis BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Melalui pengalaman berkarya, siswa memperoleh pemahaman tentang berbagai penggunaan media, baik media untuk seni rupa dwimatra maupun seni rupa trimatra. Dalam berkarya seni rupa, siswa belajar menggunakan berbagai teknik tradisional dan modern untuk mengeksploitasi sifatsifat dan potensi estetik media. Melalui seni rupa, siswa belajar berkomunikasi melalui gambar dan bentuk, serta mengembangkan rasa kebanggaan dalam menciptakan ungkapan pikiran dan perasaannya. Pembahasan konsep seni rupa meliputi struktur bentuk dan ungkapan ekspresi dalam seni murni dan hubungan bentuk, fungsi, dan elemen estetik dalam seni rupa terapan. Pembahasan tentang media seni rupa meliptui ciri-ciri media, proses, dan teknik pembuatan karya seni rupa. Selain itu, apresiasi seni juga perlu memberikan pemahaman hubungan antara seni rupa dengan bentuk-bentuk seni yang lain, bidang-bidang studi yang lain, serta keberadaan seni rupa, kerajinan, dan desain sebagai bidang profesi. Pembelajaran Seni Rupa di sekolah mengembangkan kemampuan siswa dalam berkarya seni yang bersifat visual dan rabaan. Pembelajaran seni rupa memberikan kemampuan bagi siswa untuk memahami dan memperoleh kepuasan dalam menanggapi karya seni rupa ciptaan siswa sendiri maupun karya seni rupa ciptaan orang lain. Dalam makalah ini akan dibahas mengenai manfaat belajar seni rupa bagi anak usia SD, karakteristik seni rupa anak, periodisasi gambar anak. Rumusan Masalah Dari latar belakang masalah diatas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut 1. Bagaimana manfaat belajar seni rupa bagi anak usia SD ? 2. Bagaimana karakteristik seni rupa anak ? 3. Bagaimana periodisasi gambar anak ? Tujuan Penulisan Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa diharapkan mampu 1. Menjelaskan manfaat belajar seni rupa bagi anak usia SD. 2. Menjelaskan karakteristik seni rupa anak. 3. Menjelaskan periodisasi gambar anak. Manfaat Penulisan Adapaun mamfaat penulisan makalah ini adalah sebagai berikut 1. Bagi Mahasiswa Bagi mahasiswa sebagai calon guru, diharapkan dapat menambah pengetahuan mahasiswa mengenai karakteristik seni rupa anak dan manfaat belajar seni rupa bagi anak usia SD. Yang nantinya dapat disalurkan kembali kepada siswa. 2. Bagi Masyarakat Semoga makalah ini dapat memperluas pengetahuan masyarakat sehubungan karakteristik seni rupa anak dan manfaat belajar seni rupa bagi anak usia SD. 3. Bagi Penulis Melalui makalah ini, penulis dapat menyalurkan dan menuangkan hasil belajarnya. BAB II PEMBAHASAN MODUL 10 APRESIASI SENI RUPA ANAK Manfaat Belajar Seni Rupa Bagi Anak Usia SD Secara garis besar manfaat belajar seni rupa bagi anak sebagai berikut 1. Seni rupa sebagai bahasa visual Proses komunikasi yang terjadi ketika anak menggambar sebenarnya adalah komunikasi intrapersonal dimana semua kejadian ingin disatukan dalam gambar anak. Komunikasi ini sebagai bahasa rupa visual, dimana angan dan pkiran diungkapkan lewat bentuk-bentuk. Dalam kehidupan sehari-hari bisa dikatakan bahwa prilaku anak dekat dengan kegiatan berkesenian, tiada hari tanpa gambar atau seni. Berseni merupakan kebutuhan anak dalam Mengutarakan pendapat, Berkhayal-berimajinasi, Bermain, Belajar, Memahami bentuk yang ada disekitar anak, Merasakan Kegembiraan, Kesedihan, dan Rasa Keagamaan. Kecerdasan visual yang ada dalam pelajaran seni rupa sebenarnya dibutuhkan oleh anak dalam menanggapi lingkungan. Berarti pelajaran seni adalah upaya untuk memahami sekeliling melalui latihan daya ingat segabai habasa visual. 2. Seni rupa membantu pertumbuhan mental Sebagaimana contoh di atas seni rupa sebagai bahasa visual merupakan perkembangan simbol rupa yang terjadi pada saat anak ingin menyatakan bentuk yang dipikirkan, dirasakan atau dibayangkan melalui karya seni rupanya. Bentuk-bentuk tersebut hadir bersamaan dengan perkembangan usia mental anak. Pada dasarnya perkembangan emosi anak usia dini ditandai oleh perkembangan keseniannya. Dari hasil karya seni seorang anak kita mampu melihat pertumbuhan mentalnya secara abstrak. Sekitar usia 7 sd 8 tahun antara kelas 1 dan 2 merupakan usia perkembangan penalaran anak, maka pikiran dan perasaan anak pun mulai berkembang memisah. Hasilnya, terdapat anak yang kuat penalarannya atau kuat perasaannya. Biasanya tipe anak yang kuat penalarannya cenderung menggambar dengan nuansa garis lebih dominan, maka figur atau obyek lukisan ditampilkan lebih relaistik. Sedangkan, anak bertipe perasaan emosional, ditunjukkan dalam gambar berupa blok-blok warna yang kuat, dimana terdapat satu figur yang diberi warna lebih menyolok dari pada yang lain. Dalam pandangan psikologi humanistik perkembangan anak tidak saja dipengaruhi oleh faktor lingkungan teori behavioral seperti teman-teman disekelilingnya, guru kelas, atau pun orang tua saja, melainkan juga berasal dari faktor instink sebagai internal faktor teori psikoanalisis. Biasanya, kedua faktor tersebut berjalan saling mempengaruhi secara berimbang. Misalnya fisik, intelektual, emosional, dan interpersonal, serta interaksi antara semua faktor, yang mempengaruhi belajar dan motivasi belajar. Psikoanalisis sendiri menyatakan bahwa dalam jiwa manusia berkembang kognisi, afeksi dan psikomotorik. Barangkali perkembangan ketiga ranah kejiwaan pun juga mempengaruhi perkembangan mental dan selanjutnya berpengaruh terhadap cara cipta seni rupa. Psikologi humanistik sendiri merupakan cabang Psikologi yang memfokuskan pandangannya tentang teori persepsi, respon terhadap kebutuhan internal individu, dan dorongan aktualisasi diri, atau menjadi apapun yang di inginkan Maslow, dalam Eggen & Kauchak, 1997. Selanjutnya perkembangan intelektual, emosional maupun persepsi dapat dikategorikan sebagai perkembangan mental. Proses ini bisa dianalisa, bahwa dalam proses berkarya, kinerja anak dikoordinasi oleh otak dan otak sendiri akan bekerja karena skema dari mata. Mata mencari bentuk yang mungkin bisa diserahkan kepada otak untuk diubah, dari bentuk menuju memori dan diungkapkan menjadi gambar. Anak yang mempunyai kecerdasan emosional kinerja tangan lebih terampil dan tanpa takut mengembangkan ke dalam bentuk tugas sehari-hari yang rutin. Dengan demikian proses menggambar merupakan kinerja bersama dari otak kanan maupun kiri. Kecerdasan visual yang ada dalam pelajaran seni rupa sebenarnya dibutuhkan oleh anak dalam menganggapi lingkungan. Berarti belajar seni rupa adalah upaya untuk memahami sekeliling melalui latihan daya ingat. Proses memahami lingkungan yang berkaitan dengan otak melalui citra-citra asosiatif dilakukan komunikasi secara metaforis-simbolis. Sebab, di dalam otak terdapat beberapa pikiran yang dikelilingi asosiasi. 3. Seni rupa membantu dibidang yang lain Kemampuan anak dalam mengaktualisasikan apa yang dilihat menjadi sebuah karya seni, akan membantu pertumbuhan dan perkembangan anak pada bidang yang lain. Dalam mendidik dan membimbing anak diperlukan pengembangan kecerdasan, yang berupa lingusitik bahasa, matematika, visual/spasial, kinestetik/perasa, musikal, interpersonal, intrapersonal maupun intuisi. Kecerdasan ini akan dimunculkan oleh setiap mata pelajaran, namun demikian mempunyai karakteristik tugas; misalnya lingusitik mengembangkan kenberanian tampil mengemukakan pendapat. Jika seorang anak tidak berani tampil maka pengetahuannya pun relatif tidak berkembang, maka kesemuanya harus dilatihkan agar berjalan beriringan. Kemampuan seni rupa yang dimiliki seorang anak akan membantu melatih bidang-bidang yang lain, sebagai contoh. Anak yang mampu mengatualisasikan karya seninya dengan baik, sudah tentu akan mampu mengungkapkan perasaaannya berupa linguistik bahasa yang baik. Dari karya seni rupa yang dihasilkan secara tidak langsung juga akan melatih kemampuan matematika anak agar dapat menghasilkan karya yang baik. Karakteristik Seni Rupa Anak 1. Istilah Menggambar dan Melukis Pengertian menggambar atau melukis tidaklah memiliki arti yang sama. Melukis ialah kegiatan menggambar dengan lebih mengutamakan pengungkapan kesan batin dari pribadi seorang pelukis dengan daya kreasinya sendiri atau tidak memiliki media yang sudah ada. Seorang pelukis dalam berkarya seni lukis tidak hanya meniru kepada karya yang sudah ada atau jadi atau obyek yang sudah ada, tetapi muncul spontan dari gagasan dan coretannya sendiri. Ide atau gagasan tersebut telah diungkapkan melalui media kertas atau kanvas. Melukis bisa dilakukan oleh siapa saja, yang mempunyai bakat sejak dini sampai pelukis atau seniman ulung sekalipun dan di dalam melukis seniman biasanya diwarnai oleh karakter masing-atau ciri khas masing seniman. Dengan demikian setiap seniman mempunyai ciri watak kepribadian dalam pengungkapan idenya secara kreatif. Menggambar ialah sederhana yang bisa meniru suatu benda di dalam bentuk dua dimensi tanpa banyak melibatkan emosi atau ekspresi dari penciptanya secara berlebihan. Dengan kata lain pengungkapan ekspresi pencipta yang dibatasi. Sebuah gambar yang lebih mengutamakan tema, cerita, atau gagasan penciptanya, sedangkan di dalam melukis pembuat bisa mengekspresikan obyek lukis sesuai daya kreatifnya. Praktek melukis tidak sulit, karena di dalam melukis yang paling penting terdapat pada keberanian dan kemauan di dalam mencoretkan atau memulaskan garis dengan memakai berbagai media yang telah ada, media yang dipakai dalam melukis antaranya sebagai berikut pena, pensil, kuas, pastel, tinta, krayon, cat minyak, cat air, cat poster dan lain sebagainya. Sedangkan dalam bidang menggambar yang dipakai bisa berupa kertas, kanvas atau yang lain. 2. Tema Karya Seni Rupa Anak Istilah tema berasal dari bahasa Latin yang berarti tempat meletakkan suatu perangkat. Disebut demikian karena tema merupakan Inti atau ide dasar sebuah cerita. Tema merupakan ide pokok atau makna yang terkandung dalam sebuah cerita. Menurut Keraf, tema merupakan suatu amanat utama yang disampaikan oleh penulis lewat karangan atau pun karya sastranya. Secara garis besar tema seni rupa dapat dibedakan menjadi enam jenis yaitu a. Manusia dan dirinya sendiri Dirinya sendiri dapat dijadikan objek perwujudan ungkapan cita rasa keindahan. Contoh Pelukis Ekspresionis nusantara Affandi menjadikan dirinya sebagai objek lukisan dengan judul āPotret Diriā. b. Hubungan manusia dengan manusia lain. Manusia dalam mengekspresikan cita rasa keindahan orang-orang sekitar sebagai objek lukisan. Misal Istrinya, anak, orang tua, saudara. c. Hubungan manusia dengan alam sekitarnya Alam yang ada disekitar kita dapat juga dijadikan objek karya seni rupa d. Hubungan Manusia dengan Kegiatannya Manusia dalam kehidupan sehari - hari selalu melakukan aktifitas atau kegiatan dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya e. Manusia dengan alam benda Alam benda yang dijadikan obyek karya seni rupa bermacam-macam, seperti bentuk silindris, kubistis, atau bentuk bebas. f. Manusia dengan alam khayal Dialam pikiran manusia sering muncul gagasan-gagasan, imajinasi atau khayalan. Bahkan khayalan yang ada dalam benak kita sering muncul dalam mimpi. Untuk mewujudkan khayalan itu manusia mengekspresikan melalui karya seni rupa. Sehingga sering kita melihat karya seni rupa yang menampilkan alam yang tidak kita jumpai. 3. Ciri Umum Lukisan Anak terdiri dari a. Gaya wiracerita heroisme Yaitu lukisan yang menggambarkan cerita kepahlawanan, kepatriotan. Pada kesempatan ini anaka akan mengungkapkan jiwa patriot misalnya penokohan seseorang yang ditandai dengan tema perkelahiaan. b. Gaya dekoratif Yaitu lukisan yang ditandai dengan munculnya bentuk-bentuk konturistik berupa garis dan jka warna yang dipilih berupa blok warna dengan sedikit nuansa teknik menguraikan warna. c. Gaya komik Gaya komik adalah ilustrasi gambar yang bersambung dari satu panel ke panel berikutnya. Dengan kata lain ilustrasi yang penuh gambar. d. Gaya potret Gaya potret adalah ciri lukisan yang menggambarkan wajah seseorang, baik tokoh idola maupun tokoh yang sering bergaul dalam kehidupan sehari-hari. Gaya potret mengangkat objek dalam posisi bentuk wajah ¾ badan, kepala saja, dan utuh seluruh tubuh. 4. Komposisi karya seni rupa anak a. Posisi tumpang tindih Gambar Tumpang Tindih antara satu objek dengan objek-objek yang lainnya. Ada objek berada didepan yang menghalangi keberadaan objek-objek yang berada dibelakangnya atau sebaliknya. Pada tahap ini anak mulai ada pemahaman terhadap adanya unsur ruang dalam gambar. b. Bertumpu pada garis dasar Unsur visual garis adalah dasar dari semua gambar. Ini adalah yang pertama dan paling serbaguna dari elemen-elemen visual. Garis dalam sebuah karya seni dapat digunakan dalam berbagai cara. Hal ini dapat digunakan untuk membuat bentuk, pola, struktur, pertumbuhan, kedalaman, jarak, irama, gerakan dan berbagai emosi dalam komposisi dalam seni rupa. Sebagai contoh garis vertikal menunjukkan kekuatan dan kepemimpinan. Garis horizontal dapat memberitahu Anda tentang jarak dan ketenangan. Garis diagonal biasanya berarti tindakan dan yang akan akan terjadi. c. Rebahan Sifat ini merupakan peristiwa yang lucu namun logis buat anak-anak. Disebut juga sifat tegak lurus atau sifat rabatemen. Benda apa saja yang berdiri tegak pada suatu garis dasar akan dilukis tegak lurus pada garis dasar tersebut meskipun garis dasar itu berbelok atau miring arahnya. Akibatnya semua benda tampak rebah atau malah terjungkir d. Stereo type Komposisi Stereo type disebut juga komposisi ritmis adalah susunan elemen bentuk yang diulang-ulang, sebagai contoh gambar padi pada kotak sawah. e. X-Ray atau transparent X-Ray transparan, misalnya ditunjukkan dengan gambar bunga dan pohon yang seharusnya akar-akarnya berada di dalam tanah atau tidak terlihat, tetapi pada gambar ini tetap diperlihatkan 5. Tipe gambar anak a. Haptic Gambar anak yang memiliki tipe haptik menunjukkan kecenderungan ke arah kebentukan yang lebih visual-emosional atau upaya penggambaran secara subyektif yang berisi tentang ekspresi pribadi dalam merespon lingkungannya. Benda yang digambarkam merupakan reaksi emosional melalui perabaan dan penghayatannya di luar pengamatan visual. Biasanya benda yang dianggap penting digambarkan lebih penting dibuat dengan ukuran lebih besar dibandingkan dengan benda yang kurang penting. Dalam gaya lukisan, gambar anak yang bertipe haptik dapat disamakan dengan lukisan bergaya ekspresionisme. Lukisan ekspresionisme adalah karya lukis yang memperlihatkan ungkapan rasa secara spontan, dan sebagai pernyataan obyektif dari dalam diri pelukisnya inner states . Lukisan yang bersifat ekspresionistis nampak berkesan sangat subyektif dari kebebasan pribadi masing-masing pelukisnya. b. Non-haptic Non-haptic disebut juga tipe visual yaitu gambar yang mudah diidentifikasi oleh orang lain dan bentuk disusun sesuai dengan cerita/hanya sekedar menyusun bentuk sederhana. Periodisasi Gambar Anak 1. Periode gambar anak berdasarkan usia a. Masa coreng menyoreng usia 1-4 tahun Pada awalnya, coretan hanya mengikuti perkembangan gerak motorik. Biasanya, tahap pertama hanya mampu menghasilkan goresan terbatas, dengan arah vertikal atau horizontal. Hal ini tentunya berkaitan dengan kemampuan motorik anak yang masih mengunakan motorik kasar. Kemudian, pada perekembangan berikutnya penggambaran garis mulai beragam dengan arah yang bervariasi pula. Selain itu mereka juga sudah mampu mambuat garis melingkar. Periode ini terbagi ke dalam tiga tahap, yaitu 1 Corengan Tak Beraturan, Ciri gambar yang dihasilkan anak pada tahap corengan tak beraturan adalah bentuk gembar yang sembarang, mencoreng tanpa melihat ke kertas, belum dapat membuat corengan berupa lingkaran dan memiliki semangat yang tinggi. 2 Corengan Terkendali, dan Corengan terkendali ditandai dengan kemampuan anak menemukan kendali visualnya terhadap coretan yang dibuatnya. Hal ini tercipta dengan telah adanya kerjasama antara koordiani antara perkembangan visual dengan perkembamngan motorik. Hal ini terbukti dengan adanya pengulangan coretan garis baik yang horizontal , vertical, lengkung , bahkan lingkaran. 3 Corengan Bernama. Corengan bernama merupakan tahap akhir masa coreng moreng. Biasanya terjadi menjelang usia 3-4 tahun, sejalan dengan perkembangan bahasanya anak mulai mengontrol goresannya bahkan telah memberinya nama, misalnya ārumahā, āmobilā, ākudaā. Hal ini dapat digunakan oleh orang tua atau guru pada jenjang pendidikan usia dini TK dalam membangkitkan keberanianan anak untuk mengemukakan kata-kata tertentu atau pendapat tertentu berdasarkan hal yang digambarkannya. b. Masa prabagan preschematik usia 4-7 tahun Kecenderungan umum pada tahap ini, objek yang digambarkan anak biasanya berupa gambar kepala-berkaki. Sebuah lingkaran yang menggambarkan kepala kemudian pada bagian bawahnya ada dua garis sebagai pengganti kedua kaki. Ciri-ciri yang menarik lainnya pada tahap ini yaitu telah menggunakan bentuk-bentuk dasar geometris untuk memberi kesan objek dari dunia sekitarnya. Koordinasi tangan lebih berkembang. Aspek warna belum ada hubungan tertentu dengan objek, orang bisa saja berwarna biru, merah, coklat atau warna lain yang disenanginya. Penempatan dan ukuran objek bersifat subjektif, didasarkan kepada kepentingannya. Ini dinamakan dengan āperspektif batinā. Penempatan objek dan penguasan ruang belum dikuasai anak pada usia ini. c. Masa bagan schematic usia 7-9 tahun Pada tahap ini konsep bentuk mulai tampak lebih jelas. Anak cenderung mengulang bentuk. Gambar masih tetap berkesan datar dan berputar atau rebah tampak pada penggambaran pohon di kiri kanan jalan yang dibuat tegak lurus dengan badan jalan, bagian kiri rebah ke kiri, bagian kanan rebah ke kanan. Pada perkembangan selanjutnya kesadaran ruang muncul dengan dibuatnya garis pijak base line. Penafsiran ruang bersifat subjektif, tampak pada gambar ātembus pandangā contoh digambarkan orang makan di ruangan, seakan-akan dinding terbuat dari kaca. Gejala ini disebut dengan idioplastis gambar terawang, tembus pandang. Misalnya gambar sebuah rumahyang seolah-olah terbuat dari kaca bening, hingga seluruh isi di dalam rumah kelihatan dengan jelas. d. Masa realisme awal drawing realism Pada periode Realisme Awal, karya anak lebih menyerupai kenyataan. Kesadaran perspektif mulai muncul, namun berdasarkan penglihatan sendiri. Mereka menyatukan objek dalam lingkungan. Perhatian kepada objek sudah mulai rinci. Namun demikian, dalam menggambarkan objek, proporsi perbandingan ukuran belum dikuasai sepenuhnya. Pemahaman warna sudah mulai disadari. Penguasan konsep ruang mulai dikenalnya sehingga letak objek tidak lagi bertumpu pada garis dasar, melainkan pada bidang dasar sehingga mulai ditemukan garis horizon. Selain dikenalnya warna dan ruang, penguasaan unsur desain seperti keseimbangan dan irama mulai dikenal pada periode ini. Ada perbedaan kesenangan umum, misalnya anak laki-laki lebih senang kepada menggambarkan kendaraan, anak perempuan kepada boneka atau bunga. e. Masa realisme semu pseudo Realism usia 11-14 tahun Pada masa ini, gambar yang dibuat sesuai dengan obyek yang dilihatnya, sehingga timbul minat terhadap naturalisme, terutama pada anak yang bertipe visual. Anak menjadi kritis terhadap karyanya sendiri. Ia mulai memperhitungkan kualitas tiga dimensi perspektif. Mereka mampu menyerap apa yang mereka lihat, baik secara langsung maupun tidak langsung, seperti dari buku-buku komik, kalender, bahkan dari media visual lainnya televisi, majalah, Koran dan lain-lain. Oleh karenanya, alangkah lebih baiknya apabila sebagai orang tua kita mau mengambil langkah pertama, membuat suatu perubahan dalam membebaskan kreatifitas anak āMembebaskanā anak menggambar sama dengan membebaskan anak dalam menuangkan imajinasi dan mengungkapkan dirinya melalui gambar. Melalui menggambar, secara tanpa disadari anak dapat belajar memecahkan persoalan yang dihadapi. Dengan menggambar anak dapat bermain dan berekspresi dengan sepuas-puasnya. Jadi, tugas guru dan orang tua sebaiknya tidak mengajarkan konsep pendidikan seperti di masa lalu, dimana anak dianggap sebagai mahluk yang lemah, serba tidak tahu. Tugas orang dewasa hanyalah mengembangkannya secara alami. BAB III PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan pembahasan uraian permasalahan pada Bab II, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut. 1 Secara garis besar manfaat belajar seni rupa bagi anak sebagai berikut a Seni rupa sebagai bahasa visual, b Membantu pertumbuhan mental, dan c Membantu mengembangkan bidang yang lain 2 Karya seni rupa memiliki beberapa karakteristik dengan ciri umum lukisan anak meliputi gaya wiracerita, gaya dekoratif, gaya komik, gaya potret, serta karakteristik seni rupa memiliki tipa gambar haptic dan nn-haptic. 3 Seccara umum periodesasi gambar anak dapat dibedakan menjadi masa coreng menyoreng, masa prabagan, masa bagan, masa realisme awal, dan masa realisme semu. Saran Berkaitan dengan pembahasan permasalahan pada bab sebelumnya, maka disaran kepada 1 Mahasiswa sebagai calon guru dan guru-guru khususnya disekolah dasar agar dapat menggali dan lebih mengembangkan wawasan mengenai cara mengembangkan pembelajaran yang mampu meningkatkan peran aktif siswa melalui strategi pembelajaran Inquiry. Sehingga perkembangan ilmu pengetahuan semakin luas, dan proses penyaluran materi pembelajaran semakin efektif dan efisien. 2 Masyarakat, untuk dapat lebih mengembangkan pengetahuan dan wawasannya mengenai cara mengembangkan pembelajaran yang mampu meningkatkan peran aktif siswa, khususnya melalui strategi pembelajaran Inquiry. Agar nantinya dapat menyalurkan pengetahuannya di tengah-tengah kehidupan sosial. 3 Pembaca, untuk dapat memberikan koreksi bagi penulis guna penyempurnaan makalah ini. DAFTAR PUSTAKA Sipahelut, Atisah. 1995. Seni Rupa dan Desain. Jakarta Erlangga Sunaryo, Aryo. 2000. Nirmana, Buku paparan perkuliahan mahasiswa. Semarang UNNES Mulyasari, Pedagogik Praktis yang Press. Bandung. MunandarUtami. 2004. Perkembangan Kreativitas Anak Berbakat. Pusat Perbukuan Depdiknas. Jakarta. Nazir, Moh. 2005. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia. Terimakasih telah berkunjung di Blog kami dan membaca artikel ini. Semoga bermanfaat. Setiap Follow, Like, dan Share Sangat Memotovasi saya untuk terus berkarya... Sampai jumpa.!!
kesan dan watak karya seni rupa dipengaruhi oleh